Di jaman modern seperti ini, siapa sih yang tidak pernah memakai WhatsApp? Setidaknya pasti sudah pernah mendengar aplikasi tersebut. WhatsApp sendiri adalah salah satu aplikasi dari sekian aplikasi instant messaging yang sudah populer di seluruh penjuru dunia. Aplikasi ini juga disebut – sebut mengalahkan aplikasi instant messaging lainnya, contohnya seperti Blackberry Messenger (BBM). Dibalik kebesaran nama WhatsApp, pastinya ada orang hebat dibelakangnya. Yaitu salah satu pendiri WhatsApp, Jan Koum. Perjalanan karirnya pun tidak semulus yang kita bayangkan. Bagaimana kisah Jan Koum untuk membesarkan aplikasi ini?
Jan Koum sendiri adalah seseorang yang berasal dari keluarga Yahudi. Ayahnya bekerja sebagai manajer konstruksi dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Bukan hidup dari keluarga yang kaya, bahkan saat itu kondisinya sangat memprihatinkan, saat itu di Ukraina kondisi politik di lingkungannya sedang tidak baik. Untuk sekedar listrik dan air pun harus dibatasi saat itu. Sehingga pada tahun 1990, keluarga dari Jan Koum akhirnya pindah ke Mountain View, Amerika Serikat. Dengan kondisi kehidupan di Amerika Serikat, membuat Jan Koum bekerja keras untuk bertahan hidup disana. Alhasil, ibu Jan Koum bekerja sebagai oengasuh anak dan Jan Koum sendiri menjadi tukang sapu di sebuah toko untuk memenuhi kehidupan mereka. Dan untuk makan mereka mengandalkan jatah makanan gratis yang diberikan oleh pemerintah.
Dengan prestasi yang dimilikinya, membuat ia bisa diterima di sekolah Amerika Serikat. Ketertarikannya pada pemograman komputer juga diasah dengan baik olehnya. Ia mempelajari tentang pemograman komputer secara otodidak, ia mengumpulkan buku – buku bekas tentang pemograman komputer. Lalu ia juga bergabung dengan komunitas hacker yang bernama w00w00. Lulus dari sekolah ia langsung masuk ke San Jose University. Untuk membiayai hidupnya sebagai mahasiswa ia bekerja sebagai penguji sistem keamanan komputer di Ernst&Young.
Pada tahun 1997, Jan Koum berkenalan dengan Brian Acton, karyawan dari perusahaan Yahoo. Semenjak saat itu mereka menjadi teman dekat. Dan Brian sendirilah yang menyarankan Jan Koum untuk melamar pekerjaan di Yahoo. Ia pun diterima di perusahaan tersebut sebagai programmer dan menangani proyek periklanan di Yahoo. Setelah sudah merasa mantap untuk bekerja di Yahoo, sayangnya ia memutuskan berhenti dari kampusnya untuk fokus bekerja.
Pada akhirnya, tahun 2007 ia memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut bersama teman baiknya, Brian Acton. Mereka mencoba melamar pekerjaan di perusahaan Facebook. Akan tetapi mereka berdua ditolak, pada tahun 2009 iPhone sedang sangat popule, disinilah mereka melihat peluang untuk menciptakan aplikasi pada App Store di iPhone sehingga muncullah ide untuk membuat aplikasi chatting yang bernama WhatsApp. Pada tahun itulah mereka mendirikan perusahaan WhatsApp Inc di California setelah melewati beberapa perselisihan pada aplikasi yang akkan mereka ciptakan.
Dan pada saat itu, mereka mendapatkan investor yang bersedia menyuntikkan dana untuk pengembangan aplikasi WhatsApp. Alhasil pada tahun 2011 aplikasi mereka berhasil masuk ke dalam 20 aplikasi populer di App Store. Hingga pada tahun 2013 mereka memutuskan untuk menjual aplikasi ini ke perusahaan Facebook senilai 19 Miliar Dollar. Wow, ternyata untuk menjadi sukses memang membutuhkan tekad dari diri sendiri ya seperti pendiri whatsapp, Smart People!