Setiap perusahaan pasti membutuhkan berbagai jenis tenaga kerja untuk menjalankan usahanya agar bisa berjalan lancar. Bukan hanya penting untuk suatu perusahaan, namun juga sangat berpengaruh dengan perekonomian suatu negara. Dan setiap tenaga kerja mempunyai keunikkannya masing-masing. Oleh karena itu, jenis tenaga kerja berbeda-beda dan bisa dikategorikan berdasarkan aspek tertentu.
Umumnya tenaga kerja terdiri dari penduduk yang berada dalam usia kerja, usia tersebut biasanya dimulai dari umur 18 tahun sampai dengan 64 tahun. Tenaga kerja sendiri biasanya dilihat dari beberapa aspek, seperti sifatnya, kualitasnya dan kemampuannya dalam dunia kerja.
Tenaga Kerja Menurut Sifatnya
Tenaga kerja berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 2, yaitu tenaga kerja jasmani dan tenaga kerja rohani.
Tenaga kerja jasmaniĀ adalah tenaga kerja yang banyak mencakup kegiatan pelaksanaan yang produktif dan produksi. Dengan kata lain tenaga kerja jasmani biasanya lebih mengandalkan tenaganya selama bekerja. Oleh karena itu faktor kekuatan fisik merupakan hal yang penting dalam bekerja. Sebagai contohnya ialah buruh tani, buruh pabrik, buruh bangunan, dan contoh pekerjaan lainnya.
Tenaga kerja rohani sendiri biasanya lebih mengandalkan kemampuannya dalam berfikir. Tenaga kerja rohani memiliki kegiatan yang menggunakan pikiran dan otaknya yang produktif dalam memuat proses produksi. Biasanya tenaga kerja ini berada dalam lingkungan kerja yang umumnya nyaman seperti kantor. Contoh dari tenaga kerja rohani ialah manajer perusahaan, jajaran direktur, pejabat tinggi, CEO, dan contoh serupa lainnya.
Tenaga Kerja Menurut Kemampuannya
Tenaga kerja jenis ini dibagi menjadi 3, yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih dan tenaga kerja tidak terdidik.
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki riwayat pendidikan yang cukup tinggi. Pendidikan tertinggi pada tenaga kerja terdidik adalah minimal lulusan sarjana. Tenaga kerja terdidik seperti guru, dokter atau yang lainnya.
Tenaga kerja ini biasanya membutuhkan waktu pendidikan yang tidak sebentar. Sebagai contoh dokter pastinya menempuh pendidikan yang cukup lama hingga 6 tahun untuk dapat memperoleh izin praktek terlebih menjadi dokter spesialis yang tentunya lebih lama lagi.
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang mengandalkan keterampilan khusus, keterampilan yang dimilikinya dan biasanya tidak dimiliki orang lain. Untuk menjadi tenaga kerja terlatih tidak membutuhkan riwayat pendidikan yang tinggi. Namun hanya perlu menguasai keterampilan tertentu dan juga memiliki daya tangkap yang baik. Selain itu tenaga kerja terlatih biasanya sudah melewati beberapa pelatihan khusus.
Sebagai contoh dari tenaga kerja terlatih ialah penjahit, supir truk, montir, pengerajin kayu, tukang cukur, tukang masak, dan contoh serupa lainnya.
- Tenaga Kerja Tidak Terdidik
Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja yang tidak memiliki riwayat pendidikan yang cukup dan juga tidak memiliki keterampilan. Namun mereka mengandalkan tenaganya untuk bekerja. Tenaga kerja tidak terdidik juga tidak memerlukan pelatihan atau pendidikan khusus. Biasanya yang termaksud ke dalam tenaga kerja tidak terdidik adalah kuli, tukang sapu, tukang parkir, tukang sampah, dan contoh tenaga kerja serupa lainnya.
Tenaga Kerja Menurut Jenis Pekerjaannya
Tenaga kerja menurut jenis pekerjaannya dibagi menjadi tiga, yaitu tenaga kerja lapangan, tenaga kerja pabrik dan tenaga kerja kantor.
Tenaga kerja pabrik adalah tenaga kerja yang bekerja di bagian produksi dan biasanya bekerja di sebuah pabrik. Sebagai contoh yaitu tenaga kerja bagian pengemasan produk, tenaga kerja bagian pengiriman produk, tenaga kerja operasional mesin pabrik, dan contoh serupa lainnya.
Tenaga kerja lapangan yang biasanya langsung terjun ke lapangan. Biasanya yang termaksud karyawan lapangan berada di posisi marketing atau pemasangan di lapangan. Tenaga kerja ini biasanya, dituntut untuk bekerja di luar kantor dan melakukan mobilitas ke tempat yang dibutuhkan untuk bertemu berbagai pihak atau orang terkait.
Tenaga kerja kantor sendiri sudah pasti bekerja di dalam kantor atau instansi atau perusahaan. Contohnya seperti HRD, administrasi atau bagian finance dan masih banyak lagi. Biasanya tenaga kerja kantor memiliki bagian dan divisinya masing-masing. Sehingga diperlukan kemampuan yang berbeda-beda, sesuai dengan job desc dari pekerjaan tersebut.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai jenis tenaga kerja di Indonesia. Semoga dengan adanya penjelasan ini, bisa membantu Anda dalam memahami perbedaan jenis tenaga kerja yang ada. Dengan pahaman yang tepat tentunya dapat menambah wawasan dan informasi Anda dalam dunia kerja dan profesional.