Setelah sukses menyandang gelar sarjana, pastinya perjuanganmu tidak terhenti saat itu saja. Mencari pekerjaan akan menjadi tantanganmu yang berikutnya. Banyak orang yang putus asa setelah berulang kali mengirim surat lamaran ke perusahaan impian, namun ditolak oleh perusahaan.
Penolakan tersebut tentunya bukan tanpa alasan. Memang tak terduga, namun biasanya hal yang membuat lamaran pekerjaanmu ditolak bisa jadi merupakan hal-hal sepele yang membuat HRD enggan untuk memanggilmu interview. Yuk kita simak artikel ini untuk menjadi pelajaran bagi kamu yang ingin melamar kerja setelah menyandang gelar sarjana!
- Subject Email Tidak Jelas
Jika kamu mengirimkan surat lamaranmu melalui email, ini adalah satu hal yang penting agar surat lamaranmu tidak terlewat. Jangan lupa untuk memberikan subject yang relevan dan jelas saat mengirimkan email ke perusahaan yang kamu tuju. Sebagai contoh, kamu bisa mecantumkan subject seperti “Lamaran Pekerjaan” dan ditambahkan pula dengan posisi yang kamu lamar. Di samping itu, hal ini juga menjadi faktor penilaian HRD mengenai manner kamu saat melamar pekerjaan, loh.
- CV Terlalu Bertele-Tele
Bisa dibilang CV adalah kesempatan kamu untuk “pamer”. Tapi cobalah untuk menyaring kembali isi CV-mu berdasarkan apa saja yang berhubungan dengan posisi pekerjaan yang diincar. Jika kamu berpikir bahwa semakin panjang CV-mu berarti semakin baik, hal itu adalah salah besar. Sebaliknya, kebanyakan HRD tidak menyukai hal tersebut. Mereka biasanya lebih menyukai CV yang padat, jelas, dan tidak bertele-tele, maksimal 2 halaman. Jadi, sortir dengan baik pengalaman non formal, prestasi, dan informasi penting lainnya, ya.
- Menggunakan Kata Singkatan dan Typo
Salah satu kesalahan fatal saat melamar kerja via email atau surat adalah kebiasaan untuk mempersingkat kata-kata. Pastikan kamu menggunakan kata-kata baku dan formal saat menulis lamaran dan CV. Selain harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, pastikan kamu harus menghindari kalimat panjang yang bertele-tele. Banyaknya tulisan yang salah ejaan juga menjadi hal-hal yang diperhatikan oleh HRD, dengan kata lain, kamu akan dianggap kurang teliti akan hal-hal detail. Padahal, seseorang yang memiliki kemampuan untuk memperhatikan details merupakan salah satu hal umum yang biasanya dicari oleh perusahaan.
- Mengirim Lamaran pada Masa Tenggang
Sudah selazimnya bagi perusahaan untuk mencantumkan batas waktu tenggang penerimaan surat lamaran. Jika kamu mengirimnya pada batas akhir waktu yang telah ditentukan mungkin saja perusahaan telah menemukan kandidat yang tepat, maka untuk pelamar selanjutnya mungkin saja tidak akan dibaca sama sekali. Ya, semakin kamu menunda-nunda mengirim lamaran, semakin kecil peluang kamu untuk dipanggil. Maka dari itu, saat ada lowongan pekerjaan yang kamu rasa cocok untukmu, segeralah buat surat lamaran dan kirimkan lamaranmu.
- Anda Tidak Memenuhi Persyaratan untuk Posisi Tersebut
Sebelum melamar pekerjaan, pastikan lagi apakah kamu memenuhi persyaratan yang tertera di syarat lowongan pekerjaan tersebut. Misalnya, jika perusahaan mengharuskan pelamar memiliki pengalaman kerja selama lima tahun sedangkan kamu hanya memiliki dua tahun, besar kemungkinan bagi HRD untuk mengabaikan CV kamu. Dalam kata lain, jika CV kamu tidak memenuhi persyaratan, otomatis lamaran tersebut tidak akan masuk ke meja mereka.
- Terlalu Banyak Apply Posisi Berbeda di Satu Perusahaan
Ini merupakan salah satu kesalahan yang paling banyak di lakukan pala pelamar kerja, terutama para fresh graduate. Biasanya para pencari kerja pemula tersebut beranggapan, bahwa melamar banyak posisi di satu perusahaan akan membuat peluang diterima kerja menjadi semakin besar. Maksud dari tindakan itu, agar satu posisi tidak lolos maka di posisi yang lain memungkinkan mereka bisa lolos.
Padahal hal ini adalah sesuatu yang salah bagi para pelamar, kamu akan dinilai oleh HR perusahaan. Yang mana, akan dianggap tidak memiliki komitmen kuat dalam menentukan pekerjaan. Dengan begitu, secara otomatis lamaran kerja kamu akan ditolak. Dikarenakan tindakan apply posisi banyak tersebut.
- Tidak Melampirkan Portofolio di Posisi Tertentu
Satu hal yang tidak luput untuk kamu perhatikan saat melamar pekerjaan di posisi tertentu, adalah mencatumkan portofolio. Ini sangat penting menjadi penilaian di mata HR untuk beberapa posisi pekerjaan. Seperti desainer, programmer, editor video, content writer, dan posisi pekerjaan spesifik lainnya.
Posisi-posisi pekerjaan yang berkaitan dengan kemampuan teknis dan bidang tertentu, memang membutuhkan bukti keahlian sebagai pertimbangan utama dalam penilaian HR. Bukti tersebut bisa kamu cantumkan kedalam portofolio. Semisalkan dengan gambar hasil desain, link program atau website yang pernah kamu buat, link contoh editan video, dan contoh tulisan yang pernah kamu buat. Jangan pernah melamar pekerjaan seperti contoh tanpa melampirkan portofolio, maka secara otomatis lamaran kamu akan ditolak perusahaan.
- Citra Diri di Sosial Media yang Buruk
Di jaman digital dan modern sekarang ini, sosial media telah menjadi cermin dari citra diri kita di dunia maya. Maka dari itu, banyak perusahaan dan HR juga melakukan penilaian lamaran pekerjaan berdasarkan sosial media pelamar. Jika kamu memiliki citra diri di sosial media yang buruk seperti melakukan ujaran kebencian atau hate speech, melakukan postingan yang mengandung SARA, ataupun menuliskan postingan atau komentar yang melecehkan lawan jenis.
HR saat ini banyak melakukan cek media sosial pelamar kerja. Jika kamu terindikasi memiliki citra media sosial yang buruk. Maka tentunya mereka tidak akan meloloskan lamaran kerja kamu. Sebab, citra seorang pekerja atau karyawan juga merupakan bagian dari citra dari perusahaan yang mempekerjakannya. Perusahaan tentunya tidak mau mengambil resiko di cap buruk citranya karena perilaku di sosmed yang buruk dari calon pegawainnya.
Bagaimana? Sudah siap untuk melamar pekerjaan di perusahaan impianmu? Segera siapkan lamaran terbaikmu dan semoga berhasil!