Marketing Content salah satu yang menjadi strategi aktivitas pemasaran dalam membuat dan menyebarkan konten yang bermakna, relevan, dan juga konsisten untuk menarik perhatian para audiens yang akan dituju.
Marketing Content juga bertujuan dalam membangun hubungan yang kuat kepada para audiens dalam jangka waktu yang panjang (engagement), Maka dari itu, konten yang dibuat harus relevan agar terciptanya perasaan keinginan and membutuhkan dari audiens yang nantinya akan memiliki kedekatan emosi dengan konten yang dibuat.
Sederhananya adalah pembuatan konten yang dilakukan sebuah brand bertujuan untuk menjalin hubungan dengan audiens.
Mengapa Marketing Content Itu Penting?
Dalam menjalankan bisnis, strategi sangat dibutuhkan untuk menarik audiens yang dituju, agar mereka terikat dan mau membeli atau menggunakan produk yang dipasarkan.
empat tahap siklus dalam pembelian, yaitu :
1. Menarik Perhatian audiens
Audiens mungkin sadar akan adanya produk yang dipasarkan, akan tetapi apakah mereka membutuhkan produkmu yang dijual? tugas seorang Content Marketer di sini adalah membangun sebuah kesadaran alias awareness bahwa produk yang dipasarkan pasti mereka butuhkan.
2. Riset Terlebih Dahulu
Setelah mendapat perhatian dari audiens dengan adanya produkmu dan tertarik untuk membelinya, mereka pastinya akan mencari tahu atau riset dahulu. Misalnya dari segi keunggulan produk yang dijual, keunikan, atau yang menjadi kebutuhan mereka sendiri.
3. Mempertimbangkan Kembali
Setelah melakukan riset terhadap produk, pastinya mereka akan memikirkan lagi sebelum mengambil memutuskan dalam membeli produk tersebut. seperti misalnya mereka akan membanding-bandingkan produkmu dengan merek lain. Misalnya dari segi harga dan kualitas.
4. Pembelian
Setelah dengan banyaknya pertimbangan yang menjadi tahap terakhir, audiens akan memutuskan untuk pembelian sebuah produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
Konten pemasaran sangat penting untuk memengaruhi perilaku dalam pembelian. Secara garis besar pemasaran seperti beriklan(advertising) hanya akan memengaruhi tahap pertama dan kedua saja. Menciptakan kesadaran dan perhatian dari masyarakat akan adanya produk.
Dalam konten pemasaran, tujuan utamanya adalah menjadikan siklus pembelian menjadi dua, misalnya perhatian(aware) dan pemebelian(buy). Marketer ingin para audiens atau customer yang dituju langsung aware dengan adanya produk yang dijual tanpa harus mencari tahu dan mempertimbangkan banyak lain hal.
Berbagai bentuk Content Marketing
1. Infografik
Banyak audiens yang haus akan informasi, namun terkadang kesulitan membaca data yang disajikan dalam penelitian atau tulisan yang panjang. Tren infografik sekarang ini banyak digunakan oleh media dan ini menjadi salah satu solusinya.
Infografik bisa menyajikan data yang rumit dengan pengemasan bentuk yang mudah untuk dipahami. seperti misalnya memadukan gambar dan tulisan tapi informasi yang disampaikan tetap to-the-point yang menjadi keunggulan dari infografik.
2. Video
Video masih menjadi wadah yang efektif dalam pembuatan konten, terutama lewat YouTube. Kenapa? Ini karena mudahnya untuk mengakses YouTube masih diminati oleh masyarakat di Indonesia. Di samping itu, konten dalam bentuk video akan lebih mudah dipahami dan asik untuk dinikmati.
3. Website dan Blog
Jika tidak punya wadah dalam membuat suatu konten, website atau blog mungkin bisa dimanfaatkan. Dalam website dan blog, tuliskan produkmu dan jadikan sebuah artikel yang sesuai dengan target audiens.
Setelah itu perhatikan SEO-nya. Search Engine Optimization tidak bisa dipisahkan dari pembuatan konten pemasaran. Pasalnya, strategi SEO yang baik tentu akan banyak mengundang traffic.
4. Podcast
Podcast yang sekarang ini sangat hype di gandrungi di Indonesia. Beberapa pembuat konten atau brand juga memanfaatkan kesempatan maraknya podcast dalam menciptakan awareness. Topiknya pun juga bisa disesuaikan dengan target audiens yang ingin dituju.
Podcast merupakan salah satu wadah apik pengganti radio. Tentunya audiens bisa menikmati konten yang disediakan di mana saja dan kapan saja, bisa sambil mengerjakan hal-hal lainnya. Jangan lupa, konten podcast harus selalu relevan dengan audiens.