Sosok dan nama Anthony Salim memang sudah tidak asing di dunia usaha dan bisnis Indonesia. Bagaimana tidak? ia adalah salah satu dari daftar orang terkaya di negeri ini atau biasa disebut dengan konglomerat. Meski terdapat beberapa orang terkaya di tanah air lainnya seperti Sandiaga Uno, Erick Thohir, Nadiem Makarim dan masih banyak lagi. Namun, sosok Anthony Salim yang akan kita bahas di dalam artikel ini.
Gelar konglomerat kepada Anthony Salim memang dirasa tepat karena berbagai produk bisnisnya yang sudah lekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Orang Indonesia pada umumnya pasti mengetahui produk seperti Indomie, Sarimi, Supermie, dan tepung Bogasari. Itu adalah sedikit contoh produk terkenal dari berbagai perusahaan dibawah kepemimpinan Anthony Salim.
Mengulas Biografi Anthony Salim Lebih Dalam
Seorang Anthony Salim atau yang memiliki nama Tionghoa Liem Hong Sien merupakan seorang pengusaha ternama di Indonesia. Ia lahir di kota Kudus, Jawa Tengah pada tanggal 25 Oktober tahun 1949.
Sebagai seorang pengusaha ternama Anthony Salim merupakan tokoh penting didalam Salim Grup. Yang mana perusahaan induk dari beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia. Ia mewarisi kerajaan bisnis Salim Grup dari sang ayah yaitu Sudono Salim. Di tahun 2021 saat ini beliau berusia 71 tahun, tetapi di usianya yang sudah tua itu ia tetap menjabat dengan posisi pucuk pimpinan.
Latar Belakang Anthony Salim
Anthony Salim lahir dan dibesarkan dari keluarga yang berada, karena ayahnya merupakan pendiri dari Salim Grup yang memiliki usaha-usaha besar di Indonesia. Ia juga merupakan anak bungsu dari Soedono Salim dan Lie Las Niao.
Pada saat umurnya menginjak usia 25 tahun, Anthony memutuskan untuk menikahi pujaan hatinya yaitu Siti Margareth Jusuf. Pernikahan tersebut dikaruniai dengan 3 buah hati, bernama Axton Salim (Lahir Tahun 1979), Astrid Salim (Lahir Tahun 1983), dan Alston Salim (Lahir Tahun 1987).
Anthony Salim memiliki latar belakang pendidikan Bachelor of Arts di bidang bisnis, Nort East Surrey College of Technology London, Inggris. Ia juga tercatat sebagai 10 tokoh bisnis paling berpengaruh di Indonesia pada tahun 2005 versi majalah bisnis ternama yaitu Warta Ekonomi.
Perjalanan Bisnis dan Mewarisi Salim Grup di Saat Krisis Moneter
Perjalanan bisnis Anthony Salim bisa dikatakan cukup mulus, namun juga tidak mudah karena melalui masa-masa krisis moneter di tahun 1998. Setelah lulus kuliah dan mendapatkan gelar serta ilmu bisnis di luar negeri. Ia memutuskan untuk pulang ke tanah air dan menjadi sosok pengusaha yang handal.
Saat masa krisis moneter dan terjadi kerusuhan Mei 1998 di tanah air, rumah keluarga Salim sempat menjadi sasaran pembakaran oleh pihak-pihak yang tidak bertangung jawab. Oleh karena itu, Anthony dan keluarga Salim pernah mengungsi ke Singapura. Tidak banyak informasi yang menjelaskan lokasi rumah Anthony Salim. Dalam peristiwa terbakarnya rumah keluarga Salim berada di daerah Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Pada masa krisis ekonomi itu juga, sang ayah akhirnya mewarisi kepemimpinan Salim Grup yang memiliki jaringan bisnis di berbagai bidang. Seperti industri pangan, bahan bangunan, sektor perbankan, dan bisnis lainnya di tangan Anthony Salim.
Setelah mewarisi grup bisnis ayahnya, Anthony Salim harus menghadapi fakta bahwa Salim Grup memiliki hutang sebesar 55 triliun rupiah. Hal itu dikarenakan gejolak krisis moneter, dan ekonomi di tahun 1998 membuat Salim Grup hampir bangkrut.
Karena hal tersebut membuat Anthoniy Salim harus berpikir keras untuk menyelesaikan permasalah hutang yang menumpuk di Salim Grup. Akhirnya ia mengambil langkah berani, dengan menjual beberapa anak perusahaan Salim Grup yang saat itu masih berkembang. Seperti Bank BCA, PT Indomobil, dan PT Indocement sebagai upaya mengatasi permasalah hutang Salim Grup. Tujuannya, agar tidak semakin parah dan bisa terselamatkan. Meski dirinya tidak memiliki saham terbanyak di BCA yang di pegang oleh Robet Budi Hartono.
Sebagai seorang pebisnis handal dirinya memang menyadari, anak perusahaan tersebut memiliki potensi akan terus berkembang. Maka saat menjual perusahaan, Salim Grup tetap memiliki sebagain kecil saham di perusahaan tersebut. Anthony Salim lebih memilih mempertahankan 2 perusahaan yang cukup besar yaitu PT Indofood dan PT Bogasari.
Kesuksesan PT Indofood dan Bogasari di Tangan Anthony Salim
Setelah itu dalam naungan kepemimpinan Anthony Salim, PT Indofood dan PT Bogasari semakin berkembang maju dan melajut cepat. Hingga bisa menguasai sebagian besar pangsa pasar industri makanan di tanah air.
Hadirnya Anthony Salim sebagai pucuk pimpinan, membuat kedua perusahaan tersebut meraup keuntungan cukup besar. Sehingga kondisi Salim Grup dapat bangkit dan kembali menjadi induk perusahaan, yang memiliki banyak anak perusahaan.
Beberapa bisnis dan usaha Salim Grup saat ini, meliputi industri makanan, otomotif, kelapa sawit, asuransi, bahkan industri kimia. Anthony Salim Grup juga tercatat, sebagai salah satu pemilik jaringan usaha minimarket ternama di berbagai penjuru Indonesia yaitu Indomaret.
Selain itu, diketahui bahwa ia dan perusahaannya memegang hak waralaba makanan cepat saji KFC yang berasal dari Amerika Serikat. Dengan berbagai kesuksesan usaha dibawah Salim Grup, membuat kekayaan Anthony Salim semakin bertambah pesat. Sehingga, dirinya dijuluki sebagai konglomerat Indonesia.
Kekayaan Anthony Salim Sang Konglomerat di Indonesia
Keberhasilan PT Indofood dan PT Bogasari menyumbang besar pundi-pundi kekayaan Anthony Salim, sebagai orang terkaya di Indonesia. Ia bahkan masuk dalam daftar 10 orang kaya raya di tanah air dengan memiliki total kekayaan pribadi sebesar 55 miliar dollar Amerika. Itu setara dengan 77 triliun rupiah, berdasarkan informasi dari majalah bisnis Forbes.di tahun 2019.
Daftar Perusahaan Anthony Salim di Bawah Salim Grup
Salim Grup telah berhasil bangkit dari keterpurukan di masa krisis moneter dan semakin berkembang. Hal ini tentunya, berkat kerja keras dan pemikiran seorang pebisnis dari Anthony Salim dalam mengembangkan usahanya. Berikut merupakan daftar perusahaan Anthoni Salim dibawah kendali penuh Salim Grup yaitu:
- Indofood Sukses Makmur (INDF)
- Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)
- PP London Sumatra (LSIP)
- Salim Ivomas Pratama (SIMP)
- Indoritel Makmur (DNET)
- Indomobil Multi Jasa (IMJS)
- Indomobil Sukses Int (IMAS)
- Unggul Indah Cahaya (UNIC)
- Bank Ina Perdana (BINA)
- Nusantara Infrastructure (META)
Terdapat setidaknya 10 perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh Salim Grup, serta 2 perusahaan yang sahamnya dimiliki sebagian besar. Dimana perusahaan tersebut, tidak dalam kendali Salim Grup yaitu Fast Food Ind dan Nippon Indosari (Industri Sari Roti).
Selanjutnya terdapat 2 perusahaan besar dengan kepemilikan saham yang kecil, walaupun dahulu sebelum krisis tahun 1998. Yang merupakan bagian utama dari Salim Grup yaitu, PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Indocement (INTP).
Demikianlah pembahasan mengenai profil Anthony Salim, sebagai sosok pengusaha ternama di Indonesia. Dan menjadi pimpinan utama di Salim Grup dengan berbagai perusahaan yang hadir di berbagai bisnis. Terlebih produk yang diproduksi perusahaanya tersebut begitu dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia.