Nama PT Mayora memang sudah dikenal akrab bagi masyarakat Indonesia. Hal ini tentunya dikarenakan produk-produk buatan Mayora, banyak dikonsumsi oleh berbagai lapisan masyarakat. Ingatkah betapa renyah dan gurih biskuit roma atau rasa manisnya permen kopiko yang pernah Anda beli? Ya, produk tersebut merupakan bagian dari banyaknya produk buatan Mayora.
Sosok profil Jogi Hendra Atmadja, menjadi tokoh pendiri dari PT Mayora Indah TBK yang sudah berdiri selama 44 tahun sejak tahun 1977 hingga sekarang. Beberapa produk terkenal buatan PT Mayora, yang digemari masyarakat diantaranya biskuit Roma, Kopiko, Energen, Beng-Beng, kopi Torabika, mie Gelas, teh Pucuk Harum, dan air Le Minerale.
Dengan kesuksesan yang diraih Mayora Grup, membuat Jogi Hendra Atmadja masuk kedalam daftar list 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah bisnis Forbes di tahun 2019. Meski di majalah tersebut terdapat beberapa orang lainnya, seperti Chairul Tanjung, Budi Hartono dan masih banyak lagi. Jogi adalah sosok nahkoda bisnis yang membawa Mayora Grup sukses dan besar seperti sekarang ini.
Profil Jogi Hendra Atmadja dan Latar Belakang Keluarga
Jogi Hendra Atmadja merupakan seorang pengusaha sukses di bidang produk makanan ringan dan minuman kemasan. Ia lahir pada tahun 1946 di Ibukota Jakarta. Saat ini ia menjabat sebagai komisaris utama di PT Mayora Indah Tbk atau Mayora Grup.
Mengenai keluarga Jogi Hendra Atmadja, tidak ada informasi di internet mengenai nama Istri Jogi Hendra Atmadja. Namun dari pernikahnnya dikaruniai dengan 3 orang anak. Ketiga Anak Jogi Hendra Atmadja bernama Andre Sukendra Atmadja, Hendarta Atmadja, dan Wardhana Atmadja.
Memiliki Latar Pendidikan Kedokteran di Universitas Trisakti
Setelah menempuh pendidikan sekolah hingga SMA, Jogi Hendra Atmadja kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta. Kampus Trisakti sendiri, merupakan salah satu kampus swasta yang cukup terkenal di Indonesia dengan julukan ‘Kampus Reformasi’.
Perjalanan Mendirikan PT Mayora Indah TBK
Setelah berhasil menempuh pendidikan kedokteran di Kampus Trisakti, Jogi Hendra Atmadja lebih tertarik ke dalam dunia bisnis dan usaha. Ia dan kedua rekannya bernama Drs. Raden Soedigdo dan Ir. Darmawan Kurnia, memutuskan untuk menjalankan bisnis bersama dengan mendirikan PT Mayora Indah, pada tanggal 17 Febuari 1977 di kota Jakarta.
PT Mayora yang didirikan saat itu, ialah sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai macam makanan ringan sebagai produksi utama. Lokasi pabrik pertama Mayora terletak di daerah Tangerang, Banten. Sejak awal beridirinya Mayora, Jogi sebagai pendiri dan pemilik perusahaan tersebut menjalankan posisi sebagai komisaris utama.
Sebagai informasi tambahan, Jogi Hendra Atmadja juga tercatat sebagai komisaris utama di tiga perusahaan berbeda lainnya. Yaitu PT Torabika Eka Semesta, PT Kakao Mas Gemilangm dan PT Tunita Branindo. Awal dikenalnya produk dari Mayora oleh masyarakat Indonesia, yaitu saat produk makanan ringan biskuit Roma Kelapa menjadi produk yang booming dan digemari di tahun 1970-an.
Sejak saat itu, biskuit Roma telah menjadi salah satu produk biskuit primadona di berbagai kalangan. Produk itu bersaing ketat dengan produk biskuit Khong Ghuan yang kala itu sudah lebih dahulu dikenal oleh orang Indonesia. Kelebihan biskuit Roma terletak pada rasanya yang renyah, manis, dan gurih serta aroma khas kelapa yang harum untuk dinikmati bersama keluarga.
Inovasi Produk dan Ekspansi Bisnis Mayora Grup
Berkat kerja keras dan kepemimpinan Jogi Hendra Atmadja menjalankan bisnis yang handal, membuat PT Mayora semakin maju dan berkembang. Pada tahun 1980-an, Mayora melakukan inovasi produk dengan membuat produk permen dengan rasa kopi pertama di Indonesia, yang dinamai permen Kopiko.
Tidak butuh waktu lama produk permen Kopiko menjadi booming dan laku di pasaran, karena rasanya yang enak dan manis. Terlebih belum ada jenis permen seperti itu sebelumnya di pasaran. Setelah sukses di pasar makanan ringan, PT Mayora kemudian melakukan ekspansi bisnis ke produk minuman kemasan. Dengan membuat produk teh minum kemasan bernama Teh Pucuk Harum.
Hadirnya produk Teh Pucuk Harum, diharapkan bisa menyaingi produk Teh Botol Sosro yang pada saat itu telah menguasai pasar Indonesia. Demi mensukseskan kembali produk yang dibuat, PT Mayora mengambil langkah promosi produk bisnis secara ‘gila-gilaan’ dalam beriklan.
Sebagai contoh, untuk kanal iklan di televisi saja PT Mayora mengeluarkan dana sebesar 226 miliar rupiah. Angka tersebut didapat berdasarkan data dari Nilsen Indonesia, yang merupakan perusahaan media riset dan penelitian data bisnis dan usaha. Upaya promosi dengan iklan televisi tersebut, akhirnya membuahkan hasil dengan dikenalnya produk Teh Pucuk Harum di masyarakat.
Selain itu, PT Mayora terus masuk kedalam pasar produk bisnis lainnya, seperti produk air mineral dalam kemasan. Selanjutnya, PT Mayora melakukan kerjasama dengan PT Tirta Freshindo untuk menciptakan produk air mineral yang berbeda. Kedua perusahaan tersebut berkolaborasi membuat produk air mineral dengan nama Le Minerale.
Produk Le Minerale berhasil meraih perhatian masyarakat dengan iklan di televisi dan media alternatif lainya. Keunggulan produk Le Minerale menghadirkan kandungan mineral bermanfaat, rasa air yang lebih segar dan sedikit manis. Serta kualitas produksi yang higenis dan aman.
Demi meningkatkan jumlah produksi produk air mineral tersebut, PT Mayora membangun 5 pabrik di berbagai kota seperti Medan, Makassar, Sukabumi, Ciawi, dan Pasuruan. Di tahun 2016, dibangunlah 2 pabrik lagi di kota Palembang dan Cianjur sebagai upaya menyaingi Aqua. Yang saat itu masih menjadi raja air minum mineral dalam kemasan.
Kekayaan Jogi Hendra Atmadja
Dengan keberhasilan Mayora Grup memproduksi berbagai macam produk-produk yang digemari, baik dalam dan luar negeri. Kini kekayaan Jogi Hendra Atmadja sebagai pendiri otomatis ikut bertambah dalam jumlah kekayaan yang fantastis.
Bahkan saat ini produk-produk terkenal buatan Mayora Grup seperti Kopiko, Biskuit Roma, Torabika, dan produk lainnya. Sudah berhasil merambah pasar luar negeri hingga 90 negara di dunia. Jumlah pekerja yang bekerja dibawah bendera Mayora Grup berkisar 30.000 – 50.000 karyawan saat ini.
Oleh karena itu, nilai kekayaan Jogi Hendra Atmadja naik secara bertahap. Di tahun 2016 kekayaannya tercatat dengan jumlah angka sekitar 10 triliun rupiah, lalu di tahun 2018 meningkat tiga kali lipat menjadi sekitar 33 triliun rupiah.
Kemudian di tahun 2019, kekayaan bertambah kembali di angka sekitar 42 triluin rupiah. Hal ini membuat namanya masuk kedalam 10 daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah bisnis Forbes. Kabar terbaru di tahun 2020 memberitahu bahwa kekayaan Jogi Hendra Atmadja kembali meningkat sekitar 60,47 triliun rupiah. Atau setara dengan 4 miliar dollar Amerika berdasarkan data informasi warta ekonomi Indonesia.
Akhir Kata
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai profil, biodata dan biografi Jogi Hendra Atmadja yang sukses. Dimana dirinya mendirikan dan membangun PT Mayora atau Mayora Grup, hingga memiliki berbagai bisnis dengan produk-produk yang disukai oleh masyarakat Indonesia.
Kerja keras dan proses adalah jalan utama menuju tangga kesuksesan seperti apa yang dilakukan oleh Jogi dalam merintis bisnisnya itu. Meskipun memiliki latar pendidikan yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan bisnis. Ia berhasil membuktikan bahwa memulai bisnis bisa dilakukan oleh siapa saja dan dari latar belakang apa saja.